Mengenal dan Mencegah Stunting, Tugas Kita Bersama
Stunting. sebuah kata yang dewasa ini sangat serign digaungkan terutama oleh masyarkat di bidang keshseatan yang semata dilakukan untuk emnignkatkan kesadaran masyarakat, betapa pentingnya melakukan pencegahan terhadap stunting. Lalu sebenarnya, apa yang dimaksud dengan stunting?
apakah stunting sama dengan pendek?
bisakah seseorang yang memiliki tinggi badan normal, tetapi stunting? apakah orang pendek selalu stunting?
adakah mitos yang berkembang di masyarakkat dan ternyata menyebabkan stunting?
berikut ini merupakan sedikit penjelasan mengenai Stunting.
Stunting adalah sebuah keadaan gagal kembang yang menyebabkan gagal tumbuh yang terjadi apda anak sebelum berusia dua tahun. kemungkinan pada anak yang telah mengalami stunting ada tiga kondisi :
1. Memiliki tinggi badan normal , tapi kualitas kecerdasan dibawah normal
2. Tinggi badan tidak normal (dibawah -2 SD) dengan kualitas kecerdasan dibawah normal
berdasarkan pengertian dan kondisi tersebut, seseorang seperti (alm) Bapak B.J Habibie tidak dapat dikatakan stunting, karena sebagaimana kita ketahui bersama beliau bahkan memiliki kecerdasan diatas rata-rata. sebaliknya, seseorang yang memiliki tinggi mormal bahkan mencapai 180 cm ketika dewasa, namun memiliki riwayat lahir prematur, mengalami kelainan gizi kronis saat berusia dibawah 2 tahun dapat dinyatakan stunting.
stunting, berdasarkan hasil penelitian meskipun paling banyak terjadi pada masyarkat dengan kondisi ekonomi menengah kebawah, namun persebaran kejadiannya terjadi pada semua golongan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi stunting tidak melulu akibat kendala keuangan keluarga.
(bersambung)