Hujan Tak Menentu akibat El Nino, Demam Berdarah Lagi
Memasuki akhir bulan Maret 2024, intensitas hujan sudah sangat menurun di kawasan Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan perubahan cuaca masih akan sangat beragam yang dipengaruhi oleh adanya badai El Nino yang terjadi khususnya didekat garis khatulistiwa.
Dengan adanya risiko ini, maka tidak dapat dihindari bahwa masih terdapat kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Musim penghujan di Samarinda khususnya, kerap berkaitan dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue atau yang sering kita kenal dengan DBD. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk.
Mengapa penyakit ini berkaitan erat dengan penghujan? nyamuk aedes yang menjadi pembawa virus dengue adalah hewan yang berkembang biak dengan menggunakan darah manusia sebagai cara untuk mematangkan telur. Cara alamiah nyamuk untuk bertelur adalah menggunakan media air yang tergenang. khusus untuk nyamuk aedes, menyenangi air bersih (terutama tidak kontak tanah) untuk mereka meletakkan telur-telurnya seperti di bak kamar mandi, drum, tandon, ember, maupun gelas-gelas plastik atau pot bunga yang tergenang air bersih termasuk air hujan.
Permasalahan pasokan air bersih yang belum juga usai di Kota Samarinda, menjadi salah satu alasan sebagian warga menampung air baik air hujan maupun air bersih. Perilaku ini tidak diikuti dengan kebiasaan menguras maupun menutup tempat penampungan air sehingga memudahkan nyamuk untuk bertelur.
Keberadaan virus di lingkungan, ditambah dengan ketersediaan tempat untuk nyamuk bertelur mengakibatkan nyamuk yang berada di sekitar berkembang pesat. Ditambah dengan penurunan imunitas tubuh manusia dan kurangnya aktifitas di luar rumah menyebabkan penularan DBD cepat terjadi di masyarakat.
Salah satu cara yang biasanya sangat familiar di telinga masyarakat adalah memusnahkan nyamuk dengan pengasapan (Fogging). Namun, sebenarnya cara ini kurang baik untuk lingkungan maupun kesehatan manusia karena adanya dampak residu dari insektisida yang digunakan saat penyemprotan dilakukan.
Sebuah cara yang sebenarnya sangat efektif untuk menghindari gigitan nyamuk yang membawa virus dengue adalah dengan melakukan 3M+. Kegiatan 3M+ adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memberantas sarang nyamuk hingga ke hulu-nya. Aktifitas ini meliputi membersihkan tempat penampungan Air, menutup tempat penampungan Air, Mendaur ulang barang-barang bekas ditambah dengan penggunaan lotion ainti nyamuk, kelambu, maupun menggunakan tehnologi terbaru yaitu penggunaan bakteri wolbachia pada nyamuk Aedes.
Dengan cara diatas, dampak lingkungan dapat dihindari dan tetntu penyebaran kasus di masyarakat juga dapat lebih mudah di kendalikan. Mari bersama cegah DBD dengan tangan kita sendiri, dimulai dari rumah kita sendiri. Salam Sehat!